Pandemi memaksa kita berakrab ria dengan kegiatan serba daring. Berbagi pengetahuan dan informasi juga daring. Bingung pilih metode yang efektif untuk sharing informasi dan pengetahuan? Film dokumenter bisa jadi salah satu cara jitu. Diam dirumah dari bada gabut orang-orang bisa nonton sambil rebahan. Cara ini bisa jadi sarana belajar yang asyik.

Tapi, gimana cara bikin film dokumenter? Belum pernah bikin, bingung mau mulai dari mana dulu. Jangan khawatir, mari kita ulas secara singkat tahapan-tahapan dalam produksi film dokumenter.

            Pertama yuk pahami siklus produksi film dokumenter. Dalam proses produksi film dokumenter akan melewati tahapan-tahapan berikut ini :

1. Rapat redaksi
2. Riset mendalam
3. Menyusun storyline
4. Peliputan/mencari raw material
5. Transkrip hasil wawancara
6. Penyusunan Naskah
7. Editing
8. Rapat Redaksi
9. Revisi
10. Publikasi/Distribusi

Sekarang mari kita ulas secara singkat masing-masing tahapan di atas. Rapat redaksi, menjadi tahap pertama sebelum produksi dimulai. Fungsi rapat redaksi ini adalah menentukan tujuan pembuatan film, menentukan tema, menyusun tim, anggaran, dan timeline/waktu produksi, serta sekaligus menentukan narasumber/informan. Setelah rapat redaksi, dilanjutkan dengan riset mendalam. Fungsi riset ini adalah untuk menindaklanjuti dan memperdalam tema yang telah disepakati dalam rapat redaksi, memperdalam ide cerita, mengumpulkan informasi terkait tema film, mencari lokasi peristiwa, mencari kontak narasumber, dan mencari bahan-bahan arsip seperti foto, video, maupun arsip tekstual. Data-data yang telah diperoleh dari proses riset kemudian disusun menjadi storyline. Storyline ini menuangkan hasil riset dalam bentuk perkiraan produksi. Modelnya semacam pembabakan film yang sudah dicantumkan perkiraan durasi.