Paradigma konvensional tentang arsip hanyalah setumpukan berkas administratif sebuah lembaga. Namun dalam diskusi di Joglo Dibalik Bingkai Yogyakarta, Dwi Rahmanto Kepala Arsip Indonesian Visual Art Archive (IVAA) bersamaMusliichah Ketua Dibalik Bingkai memberikan wawasan segar tentang dunia kearsipan. Arsip tidak hanya sebatas tumpukan kertas jika pegiat arsip mampu menerjemahkan hingga tataran kontekstualnya. Arsip mampu membaca keadaan sosial masyarakat di masa lampau. Arsip mampu membaca perkembangan kesenian dan kebudayaan yang hidup bersama di masyarakat. NOBAR DAB 8 “Dengan arsip bisa jadi apa?” diadakan pada 14 September 2019 dan diinisiasi oleh kawan-kawan Himpunan Mahasiswa Diploma Kearsipan (Himadika) UGM.
Hamida Ayu Pradana, Arsiparis P3E Jawa KLHK Peserta NOBAR DAB #8 Peserta NOBAR DAB #8 Peserta NOBAR DAB #8 Peserta NOBAR DAB #8 Peserta diskusi foto bersama Peserta NOBAR DAB #8 Dwi Rahmanto, Kepala Arsip IVAA Musliichah, Ketua Dibalik Bingkai Waluyo, Dosen Prodi Kearsipan SV UGM Peserta NOBAR DAB #8 Peserta NOBAR DAB #8
